30 Juli 2023 adalah tanggal yang bisa dibilang monumental. Di tanggal itu, salah satu protokol defi (decentralized finance) populer, Curve Finance, diretas. Total dana yang berhasil diretas, menurut DefiLlama, mencapai $61.7 juta, membuatnya menjadi salah satu dengan dampak kerugian terbesar di tahun ini.
Penyebabnya adalah re-entrancy vulnerability di bahasa pemrograman Vyper yang digunakan untuk membuat pool di Curve. Versi Vyper yang bermasalah adalah versi 0.2.15, 0.2.16 dan 0.3.0.
Berita ini tentu saja membuat harga CRV, native token untuk Curve Finance, terjun bebas. Tercatat, tidak lama setelah kabar hack tersebut, harga CRV turun 5% ke $0.7 dari sebelumnya $0.735-an.
Ini menyebabkan kepanikan diantara pengguna pengguna kripto. Orang-orang mengkhawatirkan kejelasan nasib Curve karena Curve adalah dApp penting bagi ekosistem DeFi secara umum.
Mengenal Curve Finance
Seperti yang sudah disebutkan di atas, Curve Finance (atau yang akan kita sebut Curve saja for short), adalah salah satu protokol defi utama saat ini. Curve bertindak sebagai DEX (decentralized exchange) dimana pengguna bisa melakukan pertukaran (exchange) crypto secara on-chain.
TVL (total value locked) Curve saat tulisan ini di-publish adalah $2.168 miliar, salah satu yang terbesar setelah Uniswap.
Uniswap dan Curve sebenarnya hampir sama. Uniswap biasa digunakan untuk trading memecoin dan token apapun (biasanya berbasis ERC-20) selama likuiditas dan route-nya tersedia. Curve pun demikian, namun memiliki “spesialisasi” untuk bertukar “like-kind asset”, seperti ETH<>rETH, ETH<>frxETH, termasuk stables seperti USDT<>DAI, FRAX<>USDC. Oleh karena itu, Curve menjadi tujuan utama jika user ingin melakukan swapping stablecoin.
Kamu sebenarnya bisa saja trade/swap stablecoin, misalnya USDC<>DAI, di Uniswap, tapi slippage-nya bisa jadi menggerus nilai assetmu. Ini karena Uniswap menggunakan ETH sebagai base, yang artinya (jika mengambil contoh swap USDC<>DAI di atas) trading route-mu akan menjadi USDC > ETH > DAI.
Longer route = higher fee sehingga nilai asset yang kamu dapatkan nanti akan berkurang. Hal ini juga yang menyebabkan trade stablecoin in size (>10000++ USDC) di Uniswap menjadi tidak efisien.
Ini tidak terjadi di Curve. Di Curve, ada yang namanya StableSwap algorithm. Ini pada akhirnya membuat route-nya lebih straightforward yaitu USDC > DAI, sehingga slippage-nya bisa diminimalisir.
Selain itu, Curve juga memiliki fee yang murah, hanya (on average) 0.04% untuk melakukan swap di semua pool.
Mengapa Curve bisa melakukan ini?
Karena Curve memiliki pool dengan TVL yang besar.
Ambil contoh 3pool. Pool yang terdiri dari USDC, USDT dan DAI ini memiliki TVL $225 juta! Karena TVL yang besar ini, 3pool menjadi pool yang penting bagi ekosistem defi secara umum. Rasio stables di pool ini rutin diperhatikan oleh para researcher crypto karena bisa menjadi “leading indicator” buat keseluruhan industry seperti yang sudah pernah disinggung disini.
Pool yang besar menandakan bahwa banyak orang yang mendepositkan dana mereka ke pool tersebut.
Lalu kenapa banyak orang mau mendepositkan dana mereka ke Curve?
Karena ada CRV incentives.
Mendepositkan dana ke protokol defi berarti kita disebut menjadi LP atau liquidity provider. Menjadi LP mirip menjadi shareholder dari sebuah perusahaan, yang artinya LP akan mendapat porsi “keuntungan” dari fee transaksi yang didapatkan dari suatu pool.
Btw, 3CRV ini adalah token yang merepresentasikan LP dari 3pool. Saat ini, “harga” 3CRV/USD adalah sekitar 1.027. (hasil dari 1500/1,460). Harga ini berubah-ubah tergantung berbagai faktor, salah satunya market supply & demand.
Berapa potensi % keuntungan yang bisa didapat oleh LP?
Perlu diketahui bahwa ada 3 cara memaksimalkan keuntungan di Curve:
- Base vAPY ~ dari trading fees
- Rewards tAPR ~ dari men-stake LP token
- Boosted rewards – dari men-stake CRV token
Kalau berdasarkan informasi di bawah, annualized keuntungannya adalah 0.44% (kolom vAPY) bagi LP di 3pool, paid dalam bentuk token CRV. Namun perlu diperhatikan kalau % disini bisa berubah-ubah tergantung aktivitas yang terjadi di pool tersebut.
Selain itu, coba perhatikan kolom ketiga.
Bagi LP di 3pool, % keuntungan yang didapatkan bisa bertambah menjadi 0.66% sampai 1.67%, jika CRV dikonversi menjadi veCRV sampai maksimal 4 tahun.
Angka 0.66% dan 1.67% diatas bisa berubah-ubah tergantung harga dan rate emisi CRV di waktu tersebut.
Mengenal CRV
CRV adalah native token untuk protokol Curve. Token ini dibuat sebagai reward bagi LP yang sudah berkontribusi di Curve.
Tokenomics-nya adalah seperti ini:
- 62% to community liquidity providers
- 30% to shareholders (team and investors) with 2-4 years vesting
- 3% to employees with 2 years vesting
- 5% to the community reserve
Lebih lengkapnya bisa dilihat disini.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, reward CRV adalah salah satu sebab kenapa banyak orang menjadi LP di Curve.
Token CRV sendiri memilik 3 fungsi utama:
- Staking ~ CRV yang di-stake/lock akan menjadi veCRV dan bisa mendapat bagian dari trading fee, yang disebut dengan admin fee. Besarnya adalah 50% dari trading fee. Admin fee tadi akan digunakan untuk membeli 3CRV (LP token dari 3pool) lalu dibagikan ke veCRV holder.
- Boosting ~ Setiap CRV yang di-lock akan menjadi veCRV dengan rasio yang berbeda-beda tergantung durasi. Semakin lama di-lock, semakin banyak veCRV yand didapat untuk jumlah CRV yang sama. Ini yang disebut boost. Maksimal boost adalah 2.5 kali (di-lock selama 4 tahun😌).
- Voting ~ hanya holder veCRV yang bisa menjadi voter untuk setiap proposal di Curve DAO. Namun, hanya holder dengan 2500 veCRV atau lebih boleh membuat dan mengajukan proposal ke Curve DAO.
Token CRV bisa dibeli terpisah tanpa perlu menjadi LP terlebih dahulu.
Note: veCRV akan menjadi CRV kembali setelah maturity.
CRV incentives ini lah yang membuat banyak orang mau menjadi LP di Curve.
Sebagai perbandingan, kamu memang bisa mendapat 10% APR untuk stable seperti USDC dan USDT. Namun, APR ini biasanya di-cap hanya sampai 1000 USDC atau USDT. Lebih dari 1000 stable maka APR akan turun drastis bahkan di bawah 1%.
Sebaliknya, kamu bisa mendapat 1.67% APR (mengambil contoh dari screenshot di atas), paid dalam bentuk CRV, untuk sebanyak apapun stable yang kamu depositkan.
CRV dan nasibnya kini
CRV meraih popularitasnya seiring dengan Curve Finance yang semakin populer. CRV holder (yang di-lock menjadi veCRV) adalah “shareholder” dari Curve, dan mereka akan berhak atas 50% trading fee yang di-generate oleh Curve.
The thesis is clear: higher trading fees generated by Curve, CRV price will go up 🚀
Because yield-farmers will maximize their reward by scooping up CRV from open market.
That is the idea, and the hope.
Sayangnya kenyataan tidak seindah itu.
CRV pertama kali dirilis pada 10 Agustus 2020. Pada saat itu, harga CRV bisa mencapai as high as $60!
Sekarang? $0.5, turun 99% lebih🙂
Apakah ini berarti Curve sudah ditinggalkan?
Tidak juga. Sebaliknya, Curve bisa dibilang menjadi salah satu backbone dari ekosistem defi masa kini.
Ada begitu banyak dApps lain yang dibangun di atas Curve. Ini disebut dengan money legos.
Yearn Finance, Compound, AAVE, Synthetix, Sushi, Badger DAO, dan Cream Finance adalah beberapa dApps yang memanfaatkan either likuiditas Curve pools ataupun CRV dalam strateginya.
Lalu kenapa?
Karena selling pressure-nya besar.
Kenapa selling pressure-nya besar?
Karena CRV adalah inflated token alias high emission.
Sudah dijelaskan sebelumnya di atas kalau menjadi LP di Curve dapat memberikan higher return dibandingkan di tempat lain. Return tadi paid in CRV.
So, that is the result of Curve’s own strategy.
Curve memahami hal ini dan oleh karena itu CRV diprogram untuk menurunkan tingkat emisinya 15.9% per tahun.
In theory, ini akan membuat CRV mengalami deflasi, dan pada gilirannya akan membuat CRV lebih valuable (harga naik).
But again, (majority) LP tend to sell CRV to stables as fast as they can, right?
If that so, tekanan jualnya akan tetap tinggi.
If that so, LP (bisa jadi) menarik dananya dari Curve dan pindah ke protokol lain yang menawarkan better/higher yield.
Ini adalah lingkaran setan yang harus dihindari at all cost.
P.S. Di kasus CRV, Curve membuat crvUSD, sebuah stablecoin mirip DAI, untuk mempertahankan volume transaksi dan membuat CRV tetap valuble
Bahaya laten ekosistem DeFi
High emission rate memang menjadi daya tarik dari ekosistem DeFi. Ini karena yield yang ditawarkan jauh lebih tinggi dibanding produk-produk traditional finance bahkan saham sekalipun.
Memang ada investasi yang tailored dan menghasilkan retun lebih namun biasanya aksesnya hanya terbuka bagi orang-orang berduit tak terbatas. Sedangkan di DeFi, setiap orang bisa mendapatkan akses yang sama.
Namun disitulah masalahnya. Yield yang tinggi biasanya dibayarkan dalam bentuk governance token dari protokol itu sendiri, which means the team can create the token out of thin air!
Anekdot “if you don’t know where the yield comes from, you are the yield ” memang benar adanya. Ini adalah bahaya laten DeFi dengan segala desentralisainya.
So, always DYOR.
Leave a Reply